Insight

News

#Gold#Treding - PT. Midtou Aryacom Futures
Harapan Rate Cut The Fed Bikin Emas Tetap Mengkilap

Harga emas bertahan dekat rekor tertingginya pada Senin(9/9), didorong lonjakan spekulasi pemangkasan suku bunga Federal Reserve tahun ini. Pada perdagangan Asia awal Selasa, harga emas spot hanya sekitar $10 di bawah level puncak $3.646,46 per ons. Logam mulia ini sudah naik 2,5% dalam dua sesi terakhir, setelah data tenaga kerja AS yang mengecewakan pada Jumat lalu memicu ekspektasi tiga kali pemangkasan suku bunga tahun ini, termasuk pemangkasan 25 bps di pertemuan Fed pekan depan. Emas cenderung diuntungkan dari biaya pinjaman yang lebih rendah karena tidak memberikan bunga.

Keberlanjutan reli emas diperkirakan bergantung pada revisi data tenaga kerja AS yang akan dirilis Selasa, serta nada dari laporan inflasi produsen (Rabu) dan konsumen (Kamis). Pasar juga mencermati hasil lelang obligasi jangka pendek dan panjang AS.

Sejauh ini, harga emas sudah melonjak hampir 40% sepanjang tahun, ditopang pembelian besar-besaran bank sentral, spekulasi pemangkasan suku bunga, serta meningkatnya permintaan aset safe haven akibat tensi geopolitik dan kekhawatiran dampak tarif Presiden Donald Trump terhadap perekonomian global. Kritik Trump terhadap independensi The Fed juga ikut memperpanjang reli emas yang sudah berlangsung tiga tahun.

Analis dan investor memperkirakan kenaikan emas masih berlanjut. Goldman Sachs bahkan menyebut harga emas bisa mendekati $5.000 per ons jika investor memindahkan sebagian kecil dana dari obligasi ke emas, di tengah meningkatnya campur tangan politik terhadap bank sentral.

Dana ETF emas mencatat arus masuk tertinggi dalam hampir tiga bulan pada Senin, setelah pernyataan dovish Jerome Powell di konferensi Jackson Hole bulan lalu. Meski begitu, total kepemilikan ETF emas masih lebih rendah dibanding puncaknya saat pandemi Covid-19 dan perang Rusia–Ukraina, sehingga memberi ruang lebih besar untuk reli lanjutan. Pada pukul 08.05 waktu Singapura, harga emas spot stabil di $3.635,07 per ons, sementara Indeks Dolar Bloomberg juga datar. Perak melemah tipis, sedangkan paladium dan platinum menguat. (azf)

Sumber: Bloomberg

By Admin Midtou
on 2025-09-09